Sunday, January 23, 2011
Maaf Perspektif saya berbeda..walau kita..
repost by : renungan kisah inspiratif
Seperti kita ketahui keluarga merupakan seseorang yang terdekat dari kehidupan kita yang tentunya amat kita prioritaskan dan kita cintai seumur hidup kita. Keluarga merupakan bagian yang tak terpisahkan hidup seseorang. Walau sejauh, sebaik,seburuk, setinggi maupun serendah apapun derajat seseorang apapun. Walau bagaimana pun ia tetap merupakan keluarga kita.
Namun, terkadang tidak sedikit pula kasus yang kita temui justru sebuah keluarga terkadang menjadi momok bagi diri kita ibarat bagaikan sebuah duri, batu sandungan maupun musuh terbesar bagi seorang anak dari keluarga tersebut terhadap proses perjalanan & kenyamanan hidup-nya yang ia pilih.
Mengapa, hal tersebut bisa terjadi??
Tidak dipungkiri, faktor karakter yang terbentuk dalam keseharian sebuah keluarga hingga menjadi doktrin amatlah melekat. Beragam pandangan pun mengemuka dengan alasan yang berbeda. Faktor pengalaman seseorang, kultur budaya lingkungan sekitar rumah, pemahaman keterbatasan pengetahuan sikap bijak yang dimiliki maupun tingkat kefanatikan suku terkadang amatlah menentukan prinsip dari seorang pemimpin keluarga (Ayah&Ibu) terhadap pembentukan keluarga yang dibentuk dalam tautan kasih terhadap anak-anaknya.
Namun, semua itu tetap tidaklah sama.
Mungkin ada pepatah yang begitu cukup dikenal masyarakat berupa ”Like Father, Like Son” ataupun ”buah tidak mungkin jatuh jauh dari pohonnya” maupun pepatah analogi serupa lainnya.
Hidup ini tidak ada yang sama Akhi..Ukhti.
Seseorang yang terlahir kembar maupun nama yang sama pun tidaklah mungkin memiliki sifat yang sama.
Terkadang seseorang selalu berpikir apa yang menjadi jalan pemikirannya tersebut selalu dianggap Benar. Faktor Usia seseorang, termasuk pengalaman hidupnya yang selalu dijadikan sebagai guru terbaik dianggap sebagai bekal yang cukup untuk menentukan bahwa seseorang tersebut cukuplah memiliki kapabilitas dan ahli...
Cukup bijakkah orang tua tersebut???
Padahal,..............hmm Semua itu tidaklah sama Akhi..Ukhti!!
Permasalahan Hidup
Perspektif kehidupan Duniawi di mata seseorang
Tujuan Hidup di Dunia ini dalam pandangan seseorang
Semua itu masing-masing beragam.
Stop Ne-Think (Negative Thinking)
Berpikirlah melingkar..let’s We’re Thinking Out of The Box
Seorang bayi tidaklah mungkin bebas memilih jalan hidupnya sendiri bahwa ia mau dilahirkan melalui rahim Siapa dan dari Negara serta suku bangsa apa??
Sebuah permasalahan dapat berawal dari apapun.
Baik dari penglihatan, Pandangan, Pendengaran, Perasaan, Pengucapan kata dan lainnya.
Bukankah Setiap pertanyaan, keinginan, pernyataan dari setiap orang yang dilontarkan ke seseorang lain sudah sebijaknya haruslah ada solusinya..termasuk penjelasan tuntas & penanggungjawabnya. Jika tidak!! Maka akan dapat menjadi hanya sebuah usul, bisa pula menjadi doktrin bahkan intervensi dikarenakan keharusan ataupun sesuatu hal lainnya. Disesuaikan dengan tutur dalam penyampaian dan intonasi dalam pengucapan.
Sudah menjadi sunnatullah..Masalah Timbul, maka solusi pun memainkan peranannya..
****
Tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menyikapi masalah. (Aa’ Gym)
‘Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6)
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” Q.S. Al-Insyirah, 94: 6-8.
Dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-Hasan, dia berkata: ”Nabi saw pernah keluar rumah pada suatu hari dalam keadaan senang dan gembira, dan beliau juga dalam keadaan tertawa seraya bersabda: ”Satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, satu kesulitan itu tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, karena bersama kesulitan itu pasti terdapat kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan.”
Wahai manusia, setelah lapar ada kenyang, setelah haus ada kepuasan, setelah bergadang ada tidur pulas, dan setelah sakit ada kesembuhan. Setiap yang hilang pasti ketemu, dalam kesesatan akan datang petunjuk, dalam kesulitan ada kemudahan, dan setiap kegelapan akan terang benderang.
Sampaikan kabar gembira kepada malam hari bahwa sang fajar pasti datang mengusirnya dari puncak-puncak gunung dan dasar-dasar lembah. Kebarkan juga kepada orang yang dilanda kesusahan bahwa, pertolongan akan datang secepat kelebat cahaya dan kedipan mata. Kabarkan juga kepada orang yang ditindas bahwa kelembutan dan dekapan hangat akan segera tiba. (dikutip dari buku la tahzan karya dr. ‘aidh al-qarni)
Kesulitan bisa memberi hikmah dan pelajaran. Kesulitan mengajarkan kemampuan untuk memikul beban dan bertahan. Kesulitan menghapuskan dosa. Kesulitan memperbanyak pahala.
Maka, mintalah perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Setiap musibah itu mempunyai tujuan. Berapa kali kita merasa takut, lalu kita berdo'a dan meminta kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT menyelamatkan dan melindungi kita. Berapa kali kita di lilit lapar, lalu Allah memberi makan dan minum untuk kita. Berapa kali kita diterpa kebimbangan dan keresahan, lalu Allah memberikan kebahagiaan dan kesenangan. Berapa kali kita terjerat dan kita hampir terjatuh dalam kehancuran. Kemudian Allah SWT memberikan jalan untuk bangkit dan berjalan.
Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang Terkenal dengan Pemberiannya. Yang Maha Memberi untuk kebahagiaan hamba-Nya.Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya. [Syaikh DR. Aidh Bin Abdullah Al Qarni]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment